Minggu, 26 Maret 2017

Laporan Praktikum Mikrobiologi Peternakan (Sterilisasi Alat)

LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI PETERNAKAN
“Sterilisasi Alat”





OLEH :
SUGIARTI
E1E115038
KELOMPOK 4









JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2016

DAFTAR ISI
HALAMAN  JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR.....................................................................................          ii
DAFTAR ISI...................................................................................................          iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................          1
1.1  Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2  Tujuan............................................................................................................ 2
BAB II MATERI DAN METODE .......................................................................... 3
2.1  Alat dan Bahan.............................................................................................. 3
2.2  Waktu dan Tempat......................................................................................... 3
2.3  Metode Praktikum......................................................................................... 3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................          4
3.1  Hasil............................................................................................................... 4
3.2  Pembahasan.................................................................................................... 4
BAB IV PENUTUP.........................................................................................          6
4.1  Kesimpulan.................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 7

 


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, jika ditumbuhkan di alam suatu medium tidak ada jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri (Ferdias, 1992).
Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten dari kehidupan mikrobia akan diluluhkan (Lay dan Hatowo, 1992).
Sterilisasi yang paling umum dilakukan dapat berupa sterilisasi secara fisik (pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi). Dengan udara panas, dipergunakan alat “bejana/ruang panas” (oven dengan temperatur 170  180  dan waktu yang digunakan adalah 2 jam yang umumnya untuk peralatan gelas). Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan penggunaan disinfektan, larutan alkohol, larutan formalin). Sterilisasi secara makanik, digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya adalah dengan saringan/filter. Sitem kerja filter, seperti pada saringan adalah melakukan seleksi terhadap pertikel-partikel yang lewat (dalam hal ini adalah mikroba) (Suriawiria, 2005).
Sterilisasi basah biasanya dilakukan di dalam autoclave uap yang mulai diangkat dengan menggunakan uap air jenuh pada suhu 121 C selama 15 menit. Adapun alasan digunakannya suhu 121 C itu disebabkan oleh tekanan 1 atm pada ketinggian permukaan laut. Autoclave merupakan alat yang essensial dalam setiap laboratorium mikrobiologi, ruang sterilisasi di rumah-rumah sakit serta tempat-tempat lain yang memproduksi produk steril. Pada umumnya (tidak selalu) autoclave dijalankan padaa tekanan kira-kira 15-16 per  (5 kg/cm2) pada suhu 121 . Waktu yag diperlukan untuk sterilisasi bergantung pada sifat bahan yang disterilkan, tipe wadah dan volume bahan. Misalnya 1000 buah tabung reaksi yang masing-masing berisi 10 ml medium cair dapat disterilkan dalam waktu 10-15 menit pada suhu 121 C, sedangkan jumlah medium yang sama bila ditempatkan dalam wadah 10 wadah berukuran 1 liter akan membutuhkan 1 liter akan membutuhkan waktu 20-30 menit paa suhuyang sama untuk menjamin tercapainya sterilisasi (Pelczar dan Schan, 1986).
Antonie Van Leuwenhook adalah orang yang pertama kali melihat bakteri dengan menggunakan instrumen optik yang terdiri atas lensa bikonvens. Pada waktu itu ia menemukan bakteri dalam berbagai cairan, diantara cairan tubuh, air, ekstrak lada, serta bir. Penemuan mikroskop pada waktu itu membuka peluang unttuk dilakukannya penelitian mengenai proses terjadinya fermentasi dan penemuan jasad renik penyebab penyakit (Ferdias, 1992).
Mikroskop adalah alat yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi yang memberikan perbesaran yang membuat kita dapat melihat struktur mikroorganisme yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop yang tersedia menungkinkan jangkauan perbesaran yang luas dari beberapa kali hingga ribuan kali (Lay, 1994).
1.2  Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui jenis-jenis sterilisasi alat
2.      Untuk mengetahui cara atau teknik yang digunakan dalam sterilisasi alat.

BAB II
MATERI DAN METODE
2.1  Alat dan Bahan
Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah : Cawan Petri, Tabung Reaksi, Spreader dan Oven.
Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah : Kertas Sampul dan Kapas Steril.

2.2  Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 6 Desember 2016 pukul 08.00 - 09.30 WITA bertempat di Laboratorium Fitopatologi Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan.

2.3  Metode Praktikum
1)        Siapkan alat-alat yang akan disterilisasi yaitu Cawan Petri, Tabung Reaksi dan Spreader. Siapkan pula bahan-bahan yang digunakan untuk membungkus alat-alat tersebut yaitu Kertas Sampul dan Kapas Steril.
2)        Bungkus Cawan Petri menggunakan Kertas Sampul yang telah disediakan. Lakukan hal yang sama pada Spreader dan Tabung Reaksi.
3)        Pada Tabung Reaksi tambahkan penutup menggunakan Kapas Steril sampai benar-benar tertutup.
4)        Lalu masukkan ketiga alat tersebut ke dalam oven selama 2 jam dengan suhu 160C.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1  Hasil
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di laboratorium maka diperoleh hasil sebagai berikut :
No
Nama Alat
Keterangan
1
Cawan Petri
Steril
2
Tabung Reaksi
Steril
3
Spreader
Steril

3.2  Pembahasan
Berdasarkan hasil dan pengamatan yang dilakukan alat yang digunakan untuk mensterilisasi adalah oven. Oven dalam mensterilisasi dapat dilakukan dengan dua jenis cara yaitu sterilisasi fisik dan kimia. Sterilisasi fisik terdiri dari pemanasan, filtrasi atau penyaringan, dan radiasi. Tujuan dari sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan alat dari kontaminasi mikroba. Pada percobaan ini alat yang digunakan untuk mensterilkan alat yaitu oven, oven merupakan alat sterilisasi dengan cara fisik yaitu panas kering. Oven (Hot Air Sterilizer), digunakan untuk mensterilisasi alat yang terbuat dari kaca dan kertas yang tahan terhadap suhu tinggi. Oven terbuat dari kotak logam, udara yang didalamnya mandapat udara yang panas melalui panas daya listrik. Sebelum dimasukkan alat-alat seperti cawan petri, tabung reaksi, spreader atau- alat yang terbuat dari kaca dibungkus dengan kertas sampul terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya keretakan dan kontaminasi pada saat alat dikeluarkan dari dalam oven.
Alat-alat yang akan disterilisasi dicuci dan dikeringkan, alat yang mempunyai mulut ditutup dengan kapas steril seperti tabung reaksi setelah ditutup dengan kapas steril, dibungkus lagi dengan kertas sampul. Tujuan dari pembungkusan yaitu agar alat-alat tidak terkontaminasi dengan bakteri luar dan alat tidak pecah karena pada umumnya alat terbuat dari karca. Alat-alat yang sudah dibungkus dimasukkan kedalam oven dengan temperature 160C selama 2 jam. Setelah pemanasan selesai oven dimatikan sampai mencapai suhu kamar. Hal ini bertujuan untuk menghindari keretakan alat atau masuknya udara yang mengandung partikel debu. Setelah dilakukan sterilisasi alat siap digunakan untuk melakukan percobaan. Suhu yang digunakan 160C Karena panas kering kurang efektif untuk membunuh mikroba dibandingkan dengan uap air panas maka metode ini memerlukan temperature yang lebih tinggi dan waktu yang lebih panjang.

BAB IV
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Sterilisasi sangat di perlukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti tumbuhnya mikroba pada alat yang digunakan untuk praktikum. 
2.      Setiap alat sterilisasi memiliki fungsi dengan dan teknik penggunaan yang berbeda-beda
3.      Sterilisasi dibagi menjadi dua jenis yaitu sterilisasi kimia dan sterilisasi fisik
4.      Sterilisasi merupakan suatu usaha untuk mensterilasasi alat agar tidak terkontaminasi dengan mikroba
5.      Sterilisasi merupakan suatu proses penghancuran secara lengkap semua mikroba hidup dan spora-sporanya.
6.      Terdapat 5 metode umum sterilisasi yaitu sterilisasi uap, sterilisasi panas dan kering.

DAFTAR PUSTAKA
Ferdias, S., 1992. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Lay, B., 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Raja Grafindo Persada:Jakarta.
Suriawiria, Unus. 1995. Pengantar Mikrobiologi Umum.Angkasa:Bandung
J. Pelczar, 1986. Mikrobiologi fourt edition. New York, Me Graw Hill Book Company.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar