LAPORAN
PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
PETERNAKAN
“Sterilisasi
Alat”
OLEH
:
SUGIARTI
E1E115038
KELOMPOK 4
JURUSAN
PETERNAKAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA
PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
1
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Tujuan............................................................................................................ 2
BAB
II MATERI DAN METODE .......................................................................... 3
2.1
Alat
dan Bahan.............................................................................................. 3
2.2
Waktu
dan Tempat......................................................................................... 3
2.3
Metode
Praktikum......................................................................................... 3
BAB
III HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................
4
3.1 Hasil............................................................................................................... 4
3.2 Pembahasan.................................................................................................... 4
BAB IV PENUTUP.........................................................................................
6
4.1 Kesimpulan.................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sterilisasi
adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, jika ditumbuhkan
di alam suatu medium tidak ada jasad renik yang dapat berkembang biak.
Sterilisasi harus dapat membunuh renik yang paling tahan panas yaitu spora
bakteri (Ferdias, 1992).
Adanya
pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih
berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi
berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten
dari kehidupan mikrobia akan diluluhkan (Lay dan Hatowo, 1992).
Sterilisasi
yang paling umum dilakukan dapat berupa sterilisasi secara fisik (pemanasan,
penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan selama senyawa kimia
yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat temperatur atau
tekanan tinggi). Dengan udara panas, dipergunakan alat “bejana/ruang panas”
(oven dengan temperatur 170 180 dan waktu yang digunakan adalah 2 jam yang
umumnya untuk peralatan gelas). Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan
penggunaan disinfektan, larutan alkohol, larutan formalin). Sterilisasi secara
makanik, digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau
tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya adalah dengan saringan/filter.
Sitem kerja filter, seperti pada saringan adalah melakukan seleksi terhadap
pertikel-partikel yang lewat (dalam hal ini adalah mikroba) (Suriawiria, 2005).
Sterilisasi basah biasanya dilakukan di dalam
autoclave uap yang mulai diangkat dengan menggunakan uap air jenuh pada suhu
121 C selama 15
menit. Adapun alasan digunakannya suhu 121 C itu disebabkan oleh tekanan 1 atm pada ketinggian
permukaan laut. Autoclave merupakan alat yang essensial dalam setiap
laboratorium mikrobiologi, ruang sterilisasi di rumah-rumah sakit serta
tempat-tempat lain yang memproduksi produk steril. Pada umumnya (tidak selalu)
autoclave dijalankan padaa tekanan kira-kira 15-16 per (5 kg/cm2) pada
suhu 121 . Waktu yag
diperlukan untuk sterilisasi bergantung pada sifat bahan yang disterilkan, tipe
wadah dan volume bahan. Misalnya 1000 buah tabung reaksi yang masing-masing
berisi 10 ml medium cair dapat disterilkan dalam waktu 10-15 menit pada suhu
121 C, sedangkan
jumlah medium yang sama bila ditempatkan dalam wadah 10 wadah berukuran 1 liter
akan membutuhkan 1 liter akan membutuhkan waktu 20-30 menit paa suhuyang sama
untuk menjamin tercapainya sterilisasi (Pelczar dan Schan, 1986).
Antonie Van
Leuwenhook adalah orang yang pertama kali melihat bakteri dengan menggunakan instrumen
optik yang terdiri atas lensa bikonvens. Pada waktu itu ia menemukan bakteri
dalam berbagai cairan, diantara cairan tubuh, air, ekstrak lada, serta bir.
Penemuan mikroskop pada waktu itu membuka peluang unttuk dilakukannya
penelitian mengenai proses terjadinya fermentasi dan penemuan jasad renik
penyebab penyakit (Ferdias, 1992).
Mikroskop
adalah alat yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi yang memberikan
perbesaran yang membuat kita dapat melihat struktur mikroorganisme yang tidak
dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop yang tersedia menungkinkan
jangkauan perbesaran yang luas dari beberapa kali hingga ribuan kali (Lay, 1994).
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui jenis-jenis
sterilisasi alat
2. Untuk mengetahui cara atau teknik
yang digunakan dalam sterilisasi alat.
BAB
II
MATERI
DAN METODE
2.1 Alat dan Bahan
Alat
Adapun
alat yang digunakan pada praktikum ini adalah : Cawan Petri, Tabung Reaksi,
Spreader dan Oven.
Bahan
Adapun
bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah : Kertas Sampul dan Kapas
Steril.
Praktikum
ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 6 Desember 2016 pukul 08.00 - 09.30 WITA bertempat di Laboratorium Fitopatologi
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan.
1)
Siapkan alat-alat yang akan
disterilisasi yaitu Cawan Petri, Tabung Reaksi dan Spreader. Siapkan pula
bahan-bahan yang digunakan untuk membungkus alat-alat tersebut yaitu Kertas
Sampul dan Kapas Steril.
2)
Bungkus Cawan Petri menggunakan Kertas
Sampul yang telah disediakan. Lakukan hal yang sama pada Spreader dan Tabung
Reaksi.
3)
Pada Tabung Reaksi tambahkan penutup
menggunakan Kapas Steril sampai benar-benar tertutup.
4)
Lalu masukkan ketiga alat tersebut ke
dalam oven selama 2 jam dengan suhu 160⁰C.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di
laboratorium maka diperoleh hasil
sebagai berikut :
No
|
Nama
Alat
|
Keterangan
|
1
|
Cawan
Petri
|
Steril
|
2
|
Tabung
Reaksi
|
Steril
|
3
|
Spreader
|
Steril
|
Berdasarkan hasil dan pengamatan yang dilakukan alat yang digunakan
untuk mensterilisasi adalah oven. Oven dalam mensterilisasi dapat dilakukan
dengan dua jenis cara yaitu sterilisasi fisik dan kimia. Sterilisasi fisik
terdiri dari pemanasan, filtrasi atau penyaringan, dan radiasi. Tujuan dari
sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan alat dari kontaminasi mikroba. Pada
percobaan ini alat yang digunakan untuk mensterilkan alat yaitu oven, oven
merupakan alat sterilisasi dengan cara fisik yaitu panas kering. Oven (Hot Air
Sterilizer), digunakan untuk mensterilisasi alat yang terbuat dari kaca dan
kertas yang tahan terhadap suhu tinggi. Oven terbuat dari kotak logam, udara
yang didalamnya mandapat udara yang panas melalui panas daya listrik. Sebelum
dimasukkan alat-alat seperti cawan petri, tabung reaksi, spreader atau- alat
yang terbuat dari kaca dibungkus dengan kertas sampul terlebih dahulu untuk
mencegah terjadinya keretakan dan kontaminasi pada saat alat dikeluarkan dari
dalam oven.
Alat-alat yang akan disterilisasi dicuci dan dikeringkan,
alat yang mempunyai mulut ditutup dengan kapas steril seperti tabung reaksi
setelah ditutup dengan kapas steril, dibungkus lagi dengan kertas sampul.
Tujuan dari pembungkusan yaitu agar alat-alat tidak terkontaminasi dengan
bakteri luar dan alat tidak pecah karena pada umumnya alat terbuat dari karca.
Alat-alat yang sudah dibungkus dimasukkan kedalam oven dengan temperature 160⁰C selama 2 jam. Setelah pemanasan selesai
oven dimatikan sampai mencapai suhu kamar. Hal ini bertujuan untuk menghindari
keretakan alat atau masuknya udara yang mengandung partikel debu. Setelah
dilakukan sterilisasi alat siap digunakan untuk melakukan percobaan. Suhu yang
digunakan 160⁰C
Karena panas kering kurang efektif untuk membunuh mikroba dibandingkan dengan
uap air panas maka metode ini memerlukan temperature yang lebih tinggi dan
waktu yang lebih panjang.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Sterilisasi
sangat di perlukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti
tumbuhnya mikroba pada alat yang digunakan untuk praktikum.
2.
Setiap
alat sterilisasi memiliki fungsi dengan dan teknik penggunaan yang berbeda-beda
3.
Sterilisasi
dibagi menjadi dua jenis yaitu sterilisasi kimia dan sterilisasi fisik
4.
Sterilisasi
merupakan suatu usaha untuk mensterilasasi alat agar tidak terkontaminasi
dengan mikroba
5.
Sterilisasi
merupakan suatu proses penghancuran secara lengkap semua mikroba hidup dan
spora-sporanya.
6.
Terdapat
5 metode umum sterilisasi yaitu sterilisasi uap, sterilisasi panas dan kering.
DAFTAR
PUSTAKA
Ferdias, S.,
1992. Mikrobiologi Pangan. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Lay, B.,
1994. Analisis Mikroba di Laboratorium.
Raja Grafindo Persada:Jakarta.
Suriawiria, Unus. 1995. Pengantar Mikrobiologi Umum.Angkasa:Bandung
J. Pelczar,
1986. Mikrobiologi fourt edition. New
York, Me Graw Hill Book Company.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar