Minggu, 29 Maret 2015

Resensi Cerpen "Aku Asisten Guru Kesenian"



Kehidupan manusia dan kesenian
Judul buku             : Aku Asisten Guru Kesenian
Pengarang              : Drs.R.B Legowo
Penerbit                 : PT Gramedia, Jakarta
Tahun                    : No.36/XXXI/2003
Jumlah halaman     : 2 Halaman

Cerpen karya Drs.R.B Legowo dengan jumlah 2 halaman ini mempunyai jalan cerita yang menarik. Sehingga membuat pembaca yang sedang membaca cerpen ini ingin terus membaca cerpen ini sampai selesai.
Alur yang digunakan dalam cerpen ini adalah alur mundur, alur campuran, namun dominan menggunakan alur maju. Meskipun demikian, para pembacanya dapat memahami maksud dari cerita dengan mudah dan ingin membaca kisah demi kisah dalam cerpen in sampai akhir. Cara pengarang dalam menggambarkan tokoh-tokoh dalam cerpen ini menggunakan sudut pandang orang pertama. Tokoh utama yang bernama Fablo adalah seorang anak laki-laki yang putus sekolah semenjak ayahnya meninggal dunia. Ia tinggal dipemukiman kumuh bersama ibunya. Ia rela mengamen dan sebagian uangnya ditabung untuk melanjutkan sekolah serta mewujudkan keinginannya untuk menjadi seorang arsitek. Walaupun sebenarnya itu hanya sebatas keingian yang tidak tahu kapan bisa terwujud dan menjadi kenyataan. Sementara itu, teman-teman sebayanya digambarkan sebagai tokoh yang sama nasibnya dengan tokoh utama namun lebih memprihatinkan lagi dari tokoh utama.
Gaya bahasa yang digunakan dalam cerpen ini mudah dimengerti dan dipahami oleh pembaca sehingga pembaca tidak merasa kesulitan memahami maksud dan makna dari cerita tersebut. Dalam cerpen ini banyak hal-hal yang menarik untuk dipelajari.
Cerita dalam Aku Asisten Guru Kesenian ini diawali dari kehidupan seorang anak laki-laki yang bernama Fablo yang pandai melukis dan bernyanyi  kemudian putus sekolah setelah ayahnya meninggal dunia. Kehidupannya sangat memprihatinkan. Ia hanya tinggal dipemukiman kumuh bersama ibunya. Ibunya hanya seorang pembantu sehingga tidak mampu menyekolahkannya. Padahal keinginannya untuk bersekolah sangatlah besar namun apa daya semuanya hanya sia-sia. Lalu pada suatu hari ada tiga orang yang menawarkan untuk belajar calistung (baca, tulis, hitung) gratis dan ternyata tiga orang tersebut adalah guru. Sejak saat itulah ia mengetahui tentang pengetahuan yang sebelumnya tidak ia ketahui. Apalagi tentang kesenian ia sangat menyukai pelajaran tersebut.  Berkat ketiga guru tersebut tanpa sengaja Fablo dan teman-temannya membentuk grup musik sederhana dengan alat-alat yang biasa digunakan untuk mengamen dan ada juga pemberian dari tiga orang guru yang mengajari mereka. Di saat liburan akhir tahun, Fablo dan teman-temannya memanfaatkan peralatan musik itu untuk mencari uang. Pada suatu ketika Pak Guru menawarkan kami untuk bergabung dengan teman-teman lain disekolah. Sejak saat itulah Fablo kembali bersekolah. Setiap kali pelajaran kesenian, Fablo diminta Pak Guru untuk mengajari teman-teman yang lain dan dijuluki Asisten Guru Kesenian. Ia bersyukur bisa bersekolah kembali dan ingin meraih cita-citanya.
Cerpen ini banyak mengandung amanat yang sanagat bermanfaat bagi pembacanya. Pengarang mengajarkan kepada kita untuk selalu berusaha, optimis, dan tidak pernah malu untuk melakukan hal yang baik.
Kelebihan cerpen ini adalah ceritanya yang mudah dimengerti dan tidak berbelit-belit dan disertai gambar ilustrasi. Sehingga pembacanya dapat mengetahui apa maksud dari cerita tersebut. Selain itu latarbelakang gambar yang menarik membuat pembaca semakin tertarik untuk membacanya.
Namun disisi lain ada kekurangan yang terdapat dalam cerpen ini yaitu identitas pengarang tidak dicamtumkan dalam cerpen tersebut. Kertas yang digunakan juga kurang menarik dan gambar ilustrasinya kurang diberi sentuhan warna yang cerah. Sehingga pembaca berpikir mungkin ceritanya tidak menarik untuk dibaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar